Obat Myeloma Lebih Baik pada Dosis Rendah.
Kontribusi dari
Monday, 16 April 2007
Obat Myeloma Bekerja Lebih Baik pada Dosis yang Lebih Rendah. jurnal dokter/--Untuk membuktikan bahwa yang
lebih sedikit dapat benar-benar berarti lebih banyak, para peneliti pemerintah Amerika Serikat mengatakan bahwa dosis
lebih rendah dari chemotherapy meningkatkan jumlah pasien pengidap kanker darah myeloma berganda, dapat
bertahan hidup.
Yang terjadi adalah, meningkatnya kemampuan untuk bertahan hidup satu tahun , demikian mengejutkan dan
sekaligus menggembirakan – dari 86 persen menjadi 96 persen - bagi para psien yang menerima dosis lebih
rendah steroid dexamethasone pada percobaan klinis National Cancer Institute sehingga percobaan tersebut dihentikan
lebih dini agar semua peserta dapat memperoleh manfaat besar yang mungkin.. Para pasien menerima dosis steroid
yang lebih rendah bersama obat pembasmi kanker yang lain, lenalidomide, senyawa kimia bermutu dari thalidomide
“Pengobatan ini mengurangi risiko efek samping, dan pada waktu yang bersamaan, hal itu juga lebih efektif, dan
memperlihatkan bahwa yeng lebih banyak itu tidak selalu lebih baik,” demikian kata Dr. Len Lichtenfeld, Pejabat
Medis Kepala di Lingkungam American Cancer Society. Dia sendiri tidak terlibat dalam penetilian tersebut. Hasil-hasil
penelitian tersebut belum diterbitkan, tetapi semua datanya akan dipresentasikan pada bulan Juni dalam rapat tahunan
dari the American Society of Clinical Oncology di Chicago. Hasil-hasil satu tahun dan pendahuluan dari penelitian yang
dirancang untuk dua tahun ini, dikeluarkan lebih awal pada minggu ini untuk kepentingan para pasien yang sedang
bergulat melawah mysloma ganda, demikian kata para peneliti. Penyakit tersebut, sel-sel berbahaya dari plasma yang
tinggal dalam sumsum tulang dan aliran darah, didiagnosis pada hampir 20.000 orang Amerika setiap tahun, menurut
NCI. Menurut Lichtenfeld, para pasien myeloma secara khusus diberi satu dari empat belas cara pengobatan,
tergantung pada jenis dan tingkat penyakit mereka. Dimulai pada pertengahan 1990-an, para ilmuwan mulai menyadari
bahwa obat thalidomide mungkin membantu memerangi myeloma, terutama sekali melalui efeknya dalam mengurangi
pasokan darah kanker. Menurut peneliti yang sama-sama melakukan penelitian, yaitu Dr. Howard Streicher, obatobatan
seperti thalidomide mungkin juga menghambat meloma dengan campur tangan molekul pemberi isyarat utama
yang disebut cytokines, atau dengan meningkatkan reaksi-reaksi kekebalan Meskipun demikian, Thalidomide
mempunyai masa lalu yang tidak tetap, yang paling tekenal adalah sebagai penyebab dari devastating birth defect.
Nama Lenalidomide. (brand name Revlimid) merupakan bagian sangat berarti thalidomide yang merupakan senyawa
kimiawi yang baru dikembangkan , kata Strecher, seorang peneliti senior di NCI. “Agaknya hal tersebut tidak
menyababkan kelahiran cacat yang sama; hal itu tidak mempunyai sifat pereda rasa nyeri , tetapi itu mungkin lebih kuat
dan aktif dibandingkan thalidomide dalam myeloma, “ kata Strecher. Para dokter telah lama pula menggunakan
dexamethasone (brand name Decadron) untuk memerangi myeloma, karena obat tersebut muncul untuk membuat selsel
kanker mati. Tetapi dexamethasone mempunyai kekurngan, juga - yang paling dikenal peningkatan dalam risiko bagi
urat saraf halus dalam thrombosis (DVT) dan embolism yang berkaitan dengan paru-paru, gumpalan darah yang
merupakan ancaman besar bagi kehidupan. Percobaan baru yang diupayakan untuk mengetahui apakah dosis
dexamethasone yang lebih rendah akan bekerja sebagaimana dosis yang lelbih tinggi, apabila digabungkan dengan
dosis lenalidomide yang sama. Dalam percobaan tersebut, Streicher dan rekan-rekan sekerjanya membandingkan
tingkat yang bertahan hidup dan keracunan pada 445 pasien yang diberi diagnosis baru diagnosed myeloma ganda.
Tidak seoerang pun dari para pasien tersebut yang menjalani bentuk chemotherapy apa pun sebeum dilakukan
percobaan, yang direncanakan untuk dilakukan selama dua tahun. Para pasien telah secara acak dipilih untuk
menerima, apakah itu dosis pengobatan dexamethasone plus lenalidomide yang berdosis rendah ataupun tinggi. Hasil
lpenelitian satu tahun merupakan kejutan yang menggembirakan, kata Sreicher. “Kadar reaksi dalam hal
kemampuan bertahan hidup amat tinggi dalam dua sisi , malah lebih tinggi lagi dengan dosis dexamethasone yang lebih
rendah,” kata Streicher lagi. Kadar reaksi tersebut malah lebih tinggi daripada yang telah kami perkirakan.”
Dia mengatakan, tidak jelas mengapa dengan dosis dexamethasone lebih rendah dapat memperbaiki tingkat
kehidupan, meskipun pengurangan racun barangkali memainkan peran besar. Kadar untuk sebagian besar efek
samping – terutama sekali penggumpalan darah yang berbahaya – dikaitkan dengan menurunnya jumlah
steroid pada saat dosis menjadi rendah, demikian menurut Streicher. Dalam kenyataannya, hasil-hasil yang dicapai
demikian positifnya sehingga (dewan dewan peninjau penelitian tersebut) menghentikan percobaan lebih awal supaya
mereka tidak perlu menolak para pasien dalam percobaan ini - dan para pasien pada umumnya – diberi
pengobatan dalam cara ini,” Kata Lichtenfeld. “Hal itu biasanya merupakan petunjuk yang amat sangat
positif dari percobaan yang berhasil.” Streicher menegaskan bahwa biar bagaimanapun penemuan-penemuan
tersebut tetap merupakan pendahuluan. “Kami tidak tahu akan seperti apa hal tersebut dalam tempo dua tahun
lagi,” dia berkata lagi. “Mungkin saja kami akan menemukan bahwa manfaat-manfatnya akan terus ada
dalam waktu yang lama, atau perlu dilakukna sesuatu yang lain jika para pasien terkena penyakit ulangan. Itu
merupakan masalah yang masih memerlukan jawaban.” Lichtenfeld menyebut keberhasilan percobaan tersebut
“semua bagian dari kisah therapy yang dijadikan tujuan,” yang dia katakana merupakan gebrakan
pengobatan kanker. Tetapi dia juga mengingatkan bahwa kelemahan-kelemahan penemuan yang ada pada lembagalembaga
kesehatan masyarakat seperti NCI – yang mendukung dan mengurus banyak jenis percobaan klinis
– mengancam kemajuan-kemajuan semacam ini. “Kami sedang berupaya memahami myeloma lebih baik
dan kami mampu menggunakan obat-obat ini,’ kata Lichtenfeld. “Tetapi jika kita tidak terus mendukung
jenis kegiatan-kegiatan ini, maka kita mungkin kehilangan kemajuan kita.”
jdokter.com
http://jdokter.com _PDF_POWERED _PDF_GENERATED 13 July, 2009, 13:25
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar